Sejarah
Maraknya kasus pelanggaran hak anak yang diekspos media massa menimbulkan keprihatinan terhadap masa depan bangsa. Intervensi krisis di hilir, yaitu pendampingan dan penanganan kasus, hanyalah menjadi konsumsi media namun tak merubah kondisi serta kebijakan apapun yang mampu melindungi anak-anak kita. Setelah pelaku dihukum dan korban diselamatkan, di kemudian hari peristiwa akan kembali terulang di tempat lain.
Pendekatan intervensi kritis ini tidak cukup menekan intensitas dan kualitas pelanggaran hak anak. Perlu memperluas upaya intervensi yang lebih dini yaitu preventif dengan melibatkan pemerintah, masyarakat dan keluarga. Apabila upaya preventif lebih besar, maka akan mengurangi kasus pelanggaran hak anak dan jatuhnya korban.
Berangkat dari hal ini, Lentera Anak mengambil bagian dalam upaya preventif. Yaitu dengan mengembangkan program dan serangkaian kegiatan kajian dan advokasi kebijakan yang berpihak kepada anak, kampanye perlindungan anak, meningkatkan partispasi masyarakat demi terwujudnya Indonesia sebagai Negara demokrasi yang ramah anak.
Untuk itu, Lentera Anak bermitra dengan berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, lembaga pendidikan, media, privat sector, komunitas dan lainnya. Karena diperlukan orang sekampung untuk membesarkan seorang anak - “It Takes a Village to Raise a Child”, Hilary Rodham Clinton.
Visi dan Misi
Visi
- Terwujudnya negara demokratis yang ramah anak.
Misi
- Mendorong pemangku kewajiban (Negara, pemerintah dan masyarakat) untuk menghormati, melindungi dan memenuhi hak-hak anak melalui advokasi, lobi, konsultasi dan kampanye.
- Melakukan kajian peraturan, perundang-undangan dan penyusunan naskah akademis atau konsep tanding tentang kebijakan perlindungan anak.
- Penguatan dan pemantauan implementasi kebijakan pemenuhan dan perlindungan hak anak.
- Penguatan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tumbuh kembang anak.
- Penguatan kelompok anak dan remaja untuk mendorong partisipasi mereka dalam upaya pencegahan pelanggaran hak anak.
- Melakukan penguatan dan pengembangan organisasi dalam rangka memperkuat layanan perlindungan anak yang profesional dan berkelanjutan.
Program
Advokasi | Kerja Advokasi dilakukan untuk mempengaruhi dan mendorong terjadinya perubahan dalam berbagai kebijakan yang berpihak pada kepentingan terbaik bagi anak. Kerja-kerja advokasi ini meliputi aksi sosial dan budaya, kampanye, lobby, memberikan bantuan teknis, membangun koalisi, studi dan kajian dan lainnya yang bertujuan untuk mempengatuhi dan mengubah kebijakan. |
Promosi dan Edukasi Hak Anak | Program ini bertujuan untuk mengkomunikasikan pesan-pesan tertentu untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan berbagai permasalahan sosial dan mempengaruhi para pemangku kepentingan agar berpihak pada kepentingan terbaik bagi anak. Kampanye dapat dilakukan melalui berbagai bentuk edukasi, penyebaran KIE , dialog, digital campaign dan sebagainya. |
Pemberdayaan dan Pendampingan | Program ini dimaksudkan untuk membantu, memfasilitasi dan mendorong kelompok anak dan masyarakat untuk mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan sehingga dapat mengambil tindakan dan menemukan solusi demi terpenuhinya perlindungan dan hak-hak anak. Pendampingan dan pemberdayaan ini dilakukan dengan mengedepankan partisipasi anak dan masyarakat untuk menciptakan perubahan. |
Penguatan organisasi dan Pengembangan Jaringan | Program ini dimaksudkan untuk mengembangkan dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas personil juga mengembangkan jejaring sehingga mampu mendukung pencapaian tujuan organisasi. |
Tim Lentera Anak
Lisda Sundari Ketua Yayasan Bunda Lisda adalah panggilan akrab yang melabelinya. Perempuan yang sanga tmencintai kucing ini pernah bercita – cita menjadi seorang guru TK, sayang sampai pada hari ini mimpinya tersebut belum juga bisa terwujud, mungkin tuhan memberi kewajiban padanya tidak hanya menjaga anak – anak disatu TK saja, tetapi berkewajiban melindungi anak – anak yang ada diseluruh Indonesia, seperti yang sudah beliau lakukan pada saat ini. Beliau selalu menilai “Bekerja bersama dan untuk anak, adalah investasi dunia akhirat”
|
Wide Ariandy, SH Sekretaris Yayasan -
|
Claudia Glenda Hanurjune Bendahara Yayasan Blesteran Padang Sunda, yang bisa membuat iri semua model wanita di dunia dengan kemampuanya makan sebanyak apapun tapi tidak gemuk - gemuk. Lagu Back to December dari Taylor Swift selalu menjadi play listnya setiap hari. Ada apa dengan bulan desember ya kak audi? Terjun kedalam ilmu ekonomi berbanding terbalik dengan keinganannya menjadi pskolog anak. Perempuan berzodiak Gemini ini sangat ingin setiap anak di dunia bisa tumbuh dan berkembang sesuai haknya, sebuah cita – cita yang tidak sederhana dan sangat mulia. |
Romiyatul Islam Staff Advokasi Ibu muda yang suka dengan tantangan. Baginya prioritas utama adalah anak dan rumah tangga. Ditengah-tengah kegiatan sebagai working mom, dia rela melangkahkan kaki kemanapun jauhnya untuk tunaikan tanggung jawab asal tetap bersama anaknya.
|
Iyet Kowi Staff Media dan Publikasi - |
Fara Devana Staff Media dan Publikasi Perempuan Padang ini pernah bekerja sebagai reporter televisi nasional selama 2 tahun lebih dan sangat suka pergi ketempat baru apalagi bertemu orang baru. Motto hidupnya let it flow, mengikut sifat air yang selalu mengalir, mencari jalan lain ketika bertemu batu besar bahkan tak takut jatuh ketika sampai di tebing tinggi, ia yakin Allah selalu bersamanya. Suda hakrab dengan dunia anak sejak SMA di Padang. Baginya“dunia anak sangat berwarna, membuat kita belajar banyak dari kehidupan anak”.
|
Iman Mahaputra Zein Staff Pemberdayaan Anak dan Remaja Lahir dan besar di Kota Padang. Lulusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Andalas ini sangat mencintai karya–karya sastra, semasa kuliah aktif di berbagai organisasi remaja, kecintaannya terhadap dunia tulis–menulis tak terbendung dengan karya–karya kecilnya semasa kuliah. Sampai saat ini mimpinya untuk menjadi novelis belum juga terwujud. “sangat menyenangkan jika bisa melahirkan sebuah karya sastra yang menceritakan tentang berbagai karakteristi kbudaya anak–anak diseluruh Indonesia kepada mata dunia”begitulah iman zein. |
Agung Suryana Staff Kampanye Digital PUJAKESUMA, Putra Jawa Kelahiran Sumatera. Gelar ini cocok diberikan kepada pria yang satu ini. Berdarah Jawa tetapi lahir dan besar di Sumatera Barat, sudah menyelam ke dalam isu anak dan remaja sejak dibangku SMP. Dibalik sosoknya yang misterius dia mempunyai senyuman manis dan hati yang lembut terutama kepada anak–anak. Pecinta musik dan fotografi ini meyakini “Anak adalah cahaya, Ia penerang bagi sekitarnya”. |
Didin Community Organizer Sangat mencintai keluarga, pekerja keras dan penyayang begitulah gambaran pria yang satuini. Sangat mengkritisi pendidikan yang ada di Indonesia, meliha tpendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan dia memutuskan meninggalkan bangku kuliah lamanya dan kembali mengambil kuliah pendidikan yang akan menjadikannya seorang guru. Calon guru ini sangat sedih jika anak–anak sudah menjadi target pasar industry rokok dan politik, dia menuturkan “anak bukan pelanggan hari ini, tapi anak generasi perubah masa depan” |
Citra Demi Karina Community Organizer Lahir di temanggung pada 17 mei 1993 silam, baru saja lulus menjadi sarjana pendidikan pada pertengahan tahun 2016. Selama ini dia focus kedalam isu pengendalian tembakau, semasa kuliah sudah dipercaya oleh teman–teman jaringannya untuk menjad ispoke person Gerakan Muda FCTC. Perempuan kecil Pecicilan, bertas punggung dan jagonya dalam merayu mengambil kesimpulan “anak adalah ingatan akan kebahagiaan”. |
Effie Herdi Graphic Design - |
Anisa Zahara Sekretariat - |
Partner
Ruandu Foundation |
Gagas Foundation |
Indonesian Play School |
Keluarga Pendongeng |
Rumah Ilmu |
Gerakan Muda FCTC untuk Indonesia |
Komnas Pengendalian Tembakau |
No Tobacco Community |
Yayasan Pengembangan Media Anak |
Smoke Free Agent |