Terkumpul Lebih dari 1.000 Mural Pembaharu Muda 3.0 Dorong Presiden Segera Mengesahkan Revisi PP 109/2012 untuk Lindungi Anak dari Rokok
Tampak penuh ekspresi, Aghnina Wahdini dan Arya Saputra Ramadhani membacakan nama-nama pemenang kompetisi #ParadeMural Hari Kesehatan Nasional saat talkshow Webinar #ParadeMural yang berlangsung di Jakarta, sabtu lalu (27/11/2021). Silih berganti mereka membacakan nama pemenang yang berjaya di Kompetisi Online dan Offline #ParadeMural Hari Kesehatan Nasional, kegiatan kampanye yang diinisiasi Pembaharu Muda 3.0, yakni 17 anak muda terpilih dari 15 kota/kabupaten di Indonesia.
Arya Saputra Ramadhani adalah satu dari 17 Pembaharu Muda 3.0 asal kota Tangerang. Ia bersama 16 anak muda terpilih dari 15 kabupaten/kota telah didapuk menjadi Pembaharu Muda 3.0 setelah mengikuti Pelatihan Pembaharu Muda 3.0 yang difasilitasi Yayasan Lentera Anak, pada 27 September – 1 Oktober lalu di Bogor. Sepulang mereka ke kota masing-masing, ke-17 Pembaharu Muda langsung menyiapkan rencana aksi bersama komunitas dan organisasinya, salah satunya berupa kampanye #Parade Mural Hari Kesehatan Nasional yang telah dimulai pada 15 Oktober lalu hingga akhir November.
Kampanye #ParadeMural Hari Kesehatan Nasional ini bertujuan menyuarakan kepedulian lewat karya kreatif terkait pengendalian tembakau untuk menggalang dukungan dan memunculkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi kaum muda dari bahaya rokok.
Dalam kampanye #ParadeMural ini Pembaharu Muda 3.0 menggelar aksi menggambar mural di tembok-tembok kota berkolaborasi bersama organisasinya dan komunitas mural di kota masing-masing. Gambar mural tersebut menyuarakan pesan-pesan kepedulian untuk masa depan, dengan mendukung penurunan prevalensi perokok di Indonesia. Selain menggambar mural di tembok, Pembaharu Muda 3.0 juga mengadakan aksi menggambar mural di kanvas berukuran 1 meter, mewarnai mural bersama komunitas anak muda, serta melibatkan partisipasi masyarakat luas melalui kompetisi mural secara offline dan secara online menggunakan akun Instagram.
Aksi menggambar mural di tembok yang mereka lakukan tidak main-main. Purnawan Opoh misalnya menggambar mural di tembok yang berlokasi di Bandara kabupaten Banggai. Sedangkan Yogi mewarnai tembok di kampusnya di Politeknik Negeri Bengkalis. Bahkan Adelia dan Mch Intan, menggambar mural sepanjang 2x26 meter di Stadion Wilis Madiun.
Selain menggambar mural di tembok kota, Pembaharu Muda 3.0 juga mengadakan aksi mewarnai mural bersama komunitas anak muda di kotanya masing-masing, bahkan juga menginisiasi parade mural online di media sosial Instagram. Salah satunya adalah Mch. Intan Wahyuning Rahayu, PM 3.0 kota Madiun yang juga pengurus ISMKMI Pusat, pada 15 Oktober menginisiasi #ParadeMural secara online di acara “Live Tagging Pak Jokowi” di akun Instagram @ISMKMI. Di acara “Live Tagging” itu puluhan kaum muda mewakili organisasi pemuda dan mahasiswa serentak mengunggah gambar mural di akun Instagram mereka, dilengkapi caption berisi pesan gambar muralnya, dan tercatat ada 69 peserta “Live Tagging Pak Jokowi” mengunggah gambar mural dalam “ParadeMural online tersebut.
Sementara itu, ada Zehrina Altafiana, PM 3.0 kota Banjarmasin yang memulai aksi mewarnai mural secara offline, bersama komunitas Forum Anak Kota Banjarmasin, pada 16 Oktober. Ada pula Rossita Qamara, PM 3.0 Kota Bantul DIY yang melakukan parade melukis bersama komunitas Forum Anak. Juga ada Erlina Ambar, PM 3.0 Kota Kulon Progo yang berkolaborasi bersama komunitas di Yogyakarta dan Kulon Progo menggelar aksi kreatif menggambar mural di caping dan kertasmenyuarakan keprihatinan atas tingginya angka perokok anak di Indonesia. Serta, ada 2 Pembaharu Muda 3.0 kota Malang yakni Erida Agnesya dan Muhammad Rasul, yang menggelar aksi mewarnai bersama BOPUS Asrama Mambaul Hikmah, Malang. Erida juga menggelar parade mural bersama komunitas FIM Malang pada 6 November.
Selain itu juga ada Hari Surya Mukti PM 3.0 kota Padang yang menggelar lomba mewarnai mural di sebuah SMP di kota Padang, dan pemenang lomba diajak untuk mewarnai kanvas mural bersama, pada 31 Oktober. Di Kota Belitung ada PM 3.0 Meita Nursurya, yang juga menggelar aksi mewarnai mural bersama Forum Anak Kota Belitung. Sedangkan di kota Gresik ada PM 3.0, Jinan Elfaretta, menggelar #ParadeMural berupa aksi mewarnai bersama anak-anak Panti Asuhan dan anak jalanan.
Bahkan di Kota Medan juga ada Pembaharu Muda, Khairul Ichsan Sipahutar, yang berkolaborasi bersama North Sumatera Youth Tobacco Control Movement, mengadakan parade mural dengan mengusung tema ‘Kolaborasi Pemuda menuju #MedanSehat’ Momen ini menjadi luar biasa karena terlaksana juga penggalangan dana untuk anak tuberculosis yang berkolaborasi bersama Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) UINSU, ISMKMI Wilayah 1 Sumatera, ISMKMI USU, HISKESMAS Helvetia, Sahabat Pantau KTR, IMM, Forum Anak Sumatera Utara, dan Forum Anak Medan.
Pembaharu Muda di kota Bogor dan Kabupaten Bogor juga tak mau kalah berpartisipasi. Novi Nurpadillah, PM 3.0 kab Bogor pada 6 November menggelar aksi kreatif “Parade Mural Suara Anak dan Kreativitas Anak”, bertempat di GOR Pakansari, Cibinong, Bogor. Selain itu ada Anhar Nendar, PM 3.0 Kota Bogor, yang berkolaborasi bersama komunitas Smoke Free Agent, menggelar aksi mewarnai di Kawasan Bogor Nirwana Residence, Bogor.
Kegiatan kampanye #ParadeMural Hari Kesehatan Nasional yang dimotori Pembaharu Muda 3.0 ini merupakan bukti nyata kepedulian anak muda mendukung Pemerintah membuat kebijakan untuk melindungi anak dari bahaya rokok.
Menurut Youth Empowerment Officer Lentera Anak, Rama Tantra, sejak 2016 Lentera Anak telah melibatkan dan mendukung inisiatif lebih dari 100 anak muda dari berbagai organisasi di seluruh Indonesia dalam berbagai kegiatan dan upaya pengendalian tembakau, mulai dari tingkat kota/kabupaten, nasional hingga tingkat global.
Pada 2016 misalnya, Pembaharu Muda 1.0 bergerak bersama komunitasnya di 17 kota/kabupaten melakukan Kampanye “Surat Untuk Presiden” selama Maret – Mei 2016 ke sekolah-sekolah, kampus, lingkungan RT/RW, Karang Taruna dan Pramuka, untuk mengumpulkan dukungan agar Presiden RI mengaksesi FCTC atau Framework Convention on Tobacco Control. FCTC merupakan perjanjian internasional tentang kesehatan masyarakat yang disepakati negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bertujuan untuk melindungi generasi masa kini dan masa mendatang dari dampak konsumsi rokok dan paparan asap rokok.
Dari Kampanye “Surat Untuk Presiden” tersebut terkumpul 11.022 surat sebagai dukungan agar Presiden mengaksesi FCTC. Dan pada peringatan puncak Hari Anak Nasional tahun 2016, sebanyak 100 surat diantaranya, disampaikan oleh perwakilan Pembaharu Muda 1.0 dari kota Jakarta, Citra Demi Karina, bersama Ikam Gading Fajar Romadhon dan Andre Rezky Pratama kepada Presiden Joko Widodo melalui Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani.
Sejumlah Pembaharu Muda 1.0 juga aktif melakukan audiensi kepada pemangku kepentingan di kotanya masing-masing untuk mendorong terbitnya regulasi pelarangan iklan, promosi dan sponsor rokok. Diantaranya adalah Renaldo Pratama, Pembaharu Muda asal kota Sawahlunto, dan Febrian, Pembaharu Muda Kota Padang.
Pada 2019, Pembaharu Muda 2.0 melakukan kampanye “Satu Puntung Sejuta Masalah” pada November 2019 dengan mengajak 75 organisasi dan melibatkan 700 orang, dimana sebagian besar mereka adalah anak muda usia 14-25 tahun. Hanya dalam waktu satu bulan terkumpul lebih dari 200 ribu puntung rokok. Selain itu, Pembaharu Muda 2.0 juga tercatat menggerakkan kampanye delapan koma tujuh yang berkomitmen mendorong jumlah perokok anak turun menjadi 8,7% pada tahun 2024 dengan melakukan Revisi PP 109/ 2012 yang diamanatkan oleh Perpres No.18/2020.
Dan pada tahun 2021 ini giliran 17 orang Pembaharu Muda 3.0 dari 15 kota menginisiasi Kampanye #ParadeMural Hari Kesehatan Nasional. Novi Nurpadillah, perwakilan PM 3.0 kab. Bogor menjelaskan, mural dipilih sebagai media penyampaian pesan secara kreatif dan bentuk dukungan masyarakat, khususnya anak muda, kepada Presiden untuk membuat kebijakan kuat guna melindungi anak.
“Bersama kami ada sejumlah anak muda di daerah yang sudah menggambar 100 mural di kotanya masing-masing, dan lebih dari seribu gambar mural juga terkumpul dalam Kampanye #parademural Hari Kesehatan Nasional yang sudah berlangsung sejak pertengahan Oktober hingga tanggal 20 November lalu,” kata Novi, kepada Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko, pada saat diterima audiensi di kantor KSP, pada 22 November lalu.
“Kami sangat serius mendukung upaya perlindungan anak dan sangat mengkhawatirkan tingginya prevalensi perokok anak. Dan cara paling efektif untuk menekan prevalensi perokok anak tersebut melalui regulasi dengan mengesahkan revisi PP 109/2012 yang sudah diamanahkan dalam Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2018,” tambah Novi. Karena itulah melalui #ParadeMural, Pembaharu Muda 3.0 berkolaborasi bersama masyarakat mendorong Presiden membuat regulasi yang kuat untuk melindungi anak melalui karya mural.
Sebelum diterima audiensi di KSP, Pembaharu Muda 3.0 bersama 12 perwakilan Koalisi Masyarakat Peduli Kesehatan (KOMPAK) juga mengadakan aksi kreatif di Taman Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat pada 17 November 2021, dengan menampilkan parade karya mural, pantomim dan orasi yang berisi pesan-pesan dukungan untuk segera merevisi PP 109/2012.
Efie Herdi, Koordinator Kampanye Lentera Anak, menegaskan bahwa kegiatan kampanye #parademural yang berhasil mengumpulkan lebih dari 1.000 karya mural ini seolah memberikan semangat baru untuk terus mendorong percepatan Revisi PP 109/2012.
“Kegiatan #ParadeMural menjadi bukti bahwa ada acara-cara lain yang bisa dilakukan untuk mendorong revisi PP 109/2012, selain dari cara-cara yang selama ini telah dilakukan para pegiat pengendalian tembakau,” pungkas Efie.